Pagelaran Toraja Etnic
Festival
Toraja
yang identik dengan Pariwisata dan Budayanya yang beraneka ragam, maka tak
heran sering kali menyita perhatian bagi Wisatawan baik lokal maupun
mancanegara untuk berkunjung ke Toraja.
Seperti
Visi-Misi Bupati Toraja Utara Drs.Frederik Batti Sorring,S.Sos.MM bahwa
Pariwisata adalah penggerak sektor pembangunan khususnya di Toraja.
Baru-baru
ini Pemerintah Daerah Kabupaten Toraja Utara bersama Dinas Budaya dan
Pariwisata menggelar sebuah Festival Toraja Etnic , tema “kenali Budayamu” yang
menampilkan beberapa pentas musik lagu Toraja,alat musik khas Toraja,dan Budaya
Toraja yang di gunakan di berbagai acara tertentu dan di pusatkan di Rantepao
jln.Dr.sam.Ratulangi pukul 07.00 (29/12/14).
Kesenian
khas Toraja yang di pentaskan antara lain sebagai berikut :
Pa’marakka
yang di gunakan pada acara duka atau
(rambu solo), Pa’pelle' pada umumnya digunakan pada acara suka cita atau
(rambu tuka'), To ma'karombi permainan asli dari Toraja, Ma’dondo' (pengucapan
syukur) , To manimbong acara (rambu tuka'),Massuling,Ma'bugi’ (ucapan syukur),
Ma'badong (acara duka atau rambu solo), dan penampilan penutup rangkaian acara
adalah Band Tindoki yang
mengkolaborasikan perpaduan musik genre Modern(Pop) dengan Tradisional(daerah) serta Band asal
kota daeng yakni Caribas ikut serta menghibur para pengunjung saat itu.
Menurut
Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata Drs.Innosentius
rantepasan,MM bahwa rangkaian acara ini menelan biaya sebanyak 200 juta
yang di gelar selama 2 hari dirangkaian kan dengan Natal Oikumene pada tanggal
30 Desember 2014. Di samping itu melalui Festival Etnic Budaya ini kita
mengenalkan kembali Budaya Toraja yang sempat punah (hilang) akibat pengaruh
Dunia Modern serta kemajuan IPTEK saat ini,ucap Kadisbudpar Torut.
Saat di
pantau oleh Media, banyak pula wisatawan Lokal maupun Mancanegara menikmati
pertunjukan kesenian tersebut. Salah satu wisatawan lokal yang berkomentar saat
empat mata dengan Media ialah Rahmawati asal kota Palopo mengatakan bahwa
dirinya baru pertama kali menyaksikan pegelaran budaya seperti ini, karena
biasanya hanya di saksikan melalui Televisi atau Internet,ucap salah satu
wisatawan lokal dari palopo ini.
0 komentar:
Posting Komentar